DALAM MENGAWAL WUJUDKAN VISI
SEKOLAH
SMP Negeri 3 Krian terlelak di Jalan Propinsi yang
menghubungkan antara Surabaya, Sidoarjo dan Mojokerto. Letaknya sangat
strategis ,mudah dijangkau dari arah Surabaya, Sidoarjo maupun Mojokerto.
Karena letaknya yang Strategis, SMP Negeri 3 Krian sangat di minati masyarakat
sekitar untuk menitipkan putranya sekolah. Terbukti setiap tahunya, jumlah
pendaftar 2 kali lipat jumlah pagu yang ada .
Besarnya kepercayaan masyarakat
untuk menitipkan putranya di SMPN 3 Krian, menjadikan SMPN 3 Krian harus selalu
meningkatkan mutu dalam hal prestasi, layanan dan sarana prasarana penunjang
pendidikan. Hal tersebut tertuang dalam Visi, Misi dan Tujuan sekolah. Langkah
awal dalam mewujudkan Visi sekolah, harus dibentuk tim kerja yang efektif,
karena dalam satuan pendidikan, tidak dikenal
istilah single fighter. Begitu
juga di SMP Negeri 3 Krian Sidoarjo, dalam mewujudkan Visi sekolah langkah
pertama yang ditempuh membentuk “TIM
KERJA YANG SOLID” di SMP Negeri 3 Krian.
Keuntungan terbentuknya Tim Work/ Tim kerja yang Solid:
- Dalam
tim work yang solid memungkin untuk mencapai sinergi yang maksimal melebih
kapasitas kerja sendiri.
- Anggota tim work
sering mengevaluasi pemikiran satu sama lain, sehingga tim ini dapat menghindari kesalahan
besar, ada kontrol dalam mewujudkan visi dan misi sekolah.
- Saling mendukung dalam membuat
keputusan tim. Terjalin kerjasama dan saling menghargai dalam pengambilan
keputusan.
- Tim
dapat melakukan kontribusi dan perbaikan terus-menerus. Sehingga tim kerja
saling melengkapi kekurangan dan kelebihan anggota.
- Tim
menciptakan lingkungan kerja yang kondusif, timbul rasa tanggung
jawab bersama, rasa memiliki sekolah, rasa puas dengan pekerjaan yang
dilaksanakan secara bersama.
10 LANGKAH
DALAM MENGAWALI TUGAS DI SMP N 3
KRIAN
1. Menanamkan Visi dan Misi dalam setiap program
kegiatan.
Sebuah
tim tidak akan bisa bekerja dengan baik dan efektif jika setiap anggotanya
memiliki visi misi dan tujuan yang berbeda. Sebagai contoh, guru A ingin
siswanya cerdas akademik di hitungan matematika, guru B ingin siswanya punya
ketrampilan berbicara bahasa Inggris dengan lancar, guru C justru memilih
siswanya sopan dan berakhlak mulia. Dapat dipastikan, tim yang berisi
orang-orang seperti itu tidak akan bisa mencapai target dan tujuan bersama.
Maka
perlu dibentuk Tim Review Visi , Misi Sekolah yang sudah ada. Karena itu, dari
mulai pimpinan hingga anggota tim harus memiliki dan memahami visi dan misi
yang sama. Sehingga dalam setiap kegiatan dan tindakan pembelajaran yang
dilaksanakan merupakan pengejawantahan dari visi dan misi tim. Bukan visi dan
misi individu. Untuk menyatukan Visi sekolah, saya menempuh langkah-langkah
sbb:
- Dalam
tim work yang solid memungkin untuk mencapai sinergi yang maksimal melebih
kapasitas kerja sendiri.
- Anggota tim work
sering mengevaluasi pemikiran satu sama lain, sehingga tim ini dapat menghindari kesalahan
besar, ada kontrol dalam mewujudkan visi dan misi sekolah.
- Saling mendukung dalam membuat
keputusan tim. Terjalin kerjasama dan saling menghargai dalam pengambilan
keputusan.
- Tim
dapat melakukan kontribusi dan perbaikan terus-menerus. Sehingga tim kerja
saling melengkapi kekurangan dan kelebihan anggota.
- Tim
menciptakan lingkungan kerja yang kondusif, timbul rasa tanggung
jawab bersama, rasa memiliki sekolah, rasa puas dengan pekerjaan yang
dilaksanakan secara bersama.
2. Membangun Rasa Saling Percaya
Rasa
saling percaya menjadi syarat mutlak untuk bisa membangun kerja tim yang solid.
Karena tidak akan ada kerja tim yang sukses jika anggotanya tidak saling
percaya. Akhirnya seluruh anggota hanya bekerja masing-masing secara
individual. Rasa percaya ini akan menegaskan bahwa tugas yang diemban setiap
orang pasti berbeda kadarnya. Setiap anggota tim akan yakin bahwa tugas yang
dibebankan kepada rekan satu tim akan terlaksana dengan baik dan sesuai
kemampuan masing-masing. Maka untuk menumbuhkan rasa saling percaya perlu
dibuat laporan dan evaluasi setiap kegiatan dan dilaporkan keseluruh warga
sekolah.
3. Meningkatkan komunikasi secara intensif
Jangan
pernah anggap sepele masalah komunikasi. Ketika komunikasi sesama angota tim
macet, dipastikan kerja tim akan berantakan. Karena setiap orang tidak mengerti
apa yang harus dilakukan. Karena itu lakukan komunikasi secara intensif. Baik melalui rapat
dinas, program pembiasaan: progrs 5S, tadarus bersama, shokat jamaah, meeting/
braefing atau pertemuan lain yang dilakukan oleh seluruh anggota tim kerja
sekolah. Sehingga setiap orang akan mengerti tugas dan target yang harus
dilaksanakan. Komunikasi antar anggota tidak perlu harus selalu bertatap muka.
Saat ini sudah banyak aplikasi komunikasi yang bisa digunakan. Seperti
WhatsApp, Instagram, Line, atau yang lainnya. Manfaatkan fasilitas tersebut
untuk menjalin komunikasi intensif antar sesama anggota timkerja sekolah.
4. Mengadakan Kegiatan Bersama
Ada
istilah tak kenal maka tak sayang. Bagaimana bisa menjalin kerja sama dalam tim
yang akrab, jika setiap orang yang ada di dalamnya tidak saling mengenal dan
memahami?. Karena itu, dalam usaha membangun kerja tim yang solid, mutlak harus
sering melakukan kegiatan bersama. Antara lain yang sudah ditempuh: Tadarus
bersama dalam menyambut Ramadhan, di bulan Ramadhan SMPN 3 Krian mengadakan
kegiatan buka dan tarawih bersama, Berbagi Takjil dengan masyarakat sekitar
untuk melatih rasa peduli kegiatan ini melibatkan anak-anak Osis, pramuka dan
Paskib. Diprogramkan olahraga senam bersama yang melibatkan seluruh warga
sekolah setiap hari Jumat, dilanjutkankan dengan berjalan kaki dan kerjabakti
bersama anak-anak. Pada akhir semester ganjil untuk mempererat kerjasama
diprogramkan kegiatan OUTBOND melalui FAMILY GATHERING.
5. Adanya Reward / Penghargaan bagi PTK
Dalam memacu motivasi
bekerja seluruh tim kerja SMPN 3 Krian, sekolah mengadakan pengisian angket
pemilihan Staf untuk Konseptor terbaik, Guru terbaik dalam melakukan inovasi
pembelajaran, tenaga pendidikan yang professional. Penghargaan sangat dibutuhkan
dalam memacu kinerja pendidik dan tenaga pendidik yang berprestasi. Dengan
sistem penghargaan, anggota tim kerja sekolah yang lain pun akan terpacu untuk
memberi yang terbaik. Sehingga diharapkan nantinya, semuanya akan bekerja
secara optimal dan mampu mencapai terwujudnya visi, misi dan tujuan SMPN 3
krian secara bersama-sama. Penghargaan rencana diberikan bertepatan dengan Dies
Natalis SMP Negeri 3 Krian.
6. Pahami Peran dan Tanggung Jawab
masing-masing
Layaknya
sebuah tim sepak bola, setiap anggota tim juga punya peran dan tanggung jawab
yang berbeda. Hal ini harus benar-benar dipahami oleh seluruh anggota tim.
Jangan sampai semuanya ingin jadi kiper atau semuanya ingin jadi striker.
Bisa berabe. Membangun kerja tim
yang kompak dan efektif pasti butuh pemahaman tentang peran dan tanggung jawab.
Sehingga mereka bisa lebih fokus dalam menyelesaikan tugas masing-masing.
7. Tingkatkan Kompetensi SDM
Seperti
halnya peran dan tanggung jawab, tingkat kompetensi yang dimiliki tim kerja
guru dan tenaga kependidikan SMPN 3 krian berbeda antara satu sama lainnya.
Ternyata SMPN 3 Krian sudah cukup lama tidak mengadakan kegiatan Peningkatan
Kompetensi , baik melalui MGMPS, IHT, Workshop maupun pelatihan-palatihan yang
tertuang dalam Program Keprofesional Berkelanjutan. Bertepatan Hari Pendidikan
Nasional, 2 Mei 2019, Kepala Sekolah berwirausaha dengan UNIPA dalam bentuk
kerja sama yang dituangkan dalam MOu antara SMPN 3 Krian dengan prodi TEP Pasca
Sarjana UNIPA Surabaya. Kegiatan Pelatihan tersebut bertujuan untuk
“Peningkatan Kompetensi Guru di Era
Pembelajaran Abad 21 dengan menjadi GURU BLOGGER. Mengingat tuntutan pembelajaran
abad 21, seorang guru harus memiliki: (1) kemampuan melek TIK dan media, (2)
kemampuan berpikir kritis, (3) kemampuan memecahkan masalah, (4) ketrampilan
komunikasi efektif, (5) kemampuan bekerja sama secara kolaboratif. Mengingat
kerja tim sekolah akan bisa berjalan dengan baik dan sukses jika masing-masing
anggota memang punya kompetensi yang sesuai dengan pekerjaannya.
Perbedaan
pendapat dan perselisihan adalah sebuah hal yang sering terjadi dalam
sebuah tim kerja sekolah. Justru dari perbedaan itu, tim akan semakin kaya
dengan ide dan pemikiran yang bisa memudahkan jalan menuju target yang
dicanangkan. Tentu saja, selama masing-masing anggota bisa saling menghormati
dan menghargai. Menghormati pendapat orang lain yang berbeda. Menghargai
hak-hak orang lain dalam mengemukakan pendapat. Rasa hormat ini nantinya akan
membentuk semacam rantai penghubung yang kuat di antara sesama anggota tim.
Sebesar apa pun perbedaan yang terjadi tak akan mampu mengikis kekompakan tim
kerja sekolah jika rasa saling menghargai dan menghormati sudah tertanam
mendalam di dalam diri seluruh anggota. Untuk membangun karakter tersebut dalam
berkomunikasi kami membiasakan dengan kata: Mohon bantuan bapak/ibu untuk ….,
minta tolong, terimakasih atas kerjasamanya, mohon maaf………. Hal tersebut bisa
menggerakkan hati untuk saling menghormati dan menghargai sesama anggota tim
kerja sekolah.
9. Membangun Komitmen yang Kuat
Untuk
membentuk sebuah kerja tim yang kompak dan solid dibutuhkan komitmen yang kuat
dari setiap anggota. Karena setiap orang akan saling menopang kerja anggota
yang lain. Satu orang pincang, maka proses kerja pun tidak akan maksimal.
Pincang bukan hanya dalam hal fisik. Tapi lebih kepada spirit juang dan
komitmen bersama untuk mencapai tujuan. Ketika ada anggota yang menurun
semangatnya, hal ini bisa berimbas buruk kepada anggota yang lain. Karena itu,
setiap anggota tim harus bisa saling menyemangati rekannya yang tengah menurun
performanya. Sehingga mereka bisa selalu berada dalam level yang sama dalam
menjalani tugas yang dibebankan. Tidak ada lagi yang tertinggal karena tidak
mendapat perhatian dari rekan kerjanya.
10. Melaksanakan
Evaluasi Rutin
Kunci
sukses sebuah kerja tim adalah evaluasi. Dari evaluasi ini bisa dilihat mana
yang sudah berjalan sesuai rencana, mana yang harus mendapat suntikan motivasi,
atau kekurangan apa yang harus diperbaiki. Evaluasi bukan bertujuan mencari
kesalahan. Tapi lebih memberi arahan dan masukan agar proses kerja selalu bisa
berada di jalur yang direncanakan. Kalaupun ada perubahan, itu merupakan hasil
yang sudah disepakati bersama. Dengan evaluasi, tingkat kesuksesan kerja tim
bisa dipantau dan diawasi dengan baik. Penyampaian hasil evaluasi biasanya
disampaikan pada waktu: rapat dinas, breefing sehingga semua warga sekolah
sebagai anggota tim kerja bisa saling koreksi untuk melaksanakan perbaikan.
Penutup
Untuk mewujudkan Visi sekolah memang bukan hal
mudah, maka untuk melaksanakan 10 langkah mengawali tugas di SMPN 3 Krian, saya
menanamkan semboyan kepada seluruh keluarga besar SPENTIKA ( SMPN Tiga Krian).
Semboyan SPENTIKA: Spentika….Siap, Spentika….. Jaya, Spentika…Pasti Bisa. Saya
menyadari sebuah gol dalam permainan sepak bola tidak akan terjadi jika tidak
ada kerja sama yang apik di antara sesama pemain. Memang, sesekali ada yang
melakukan solo run dan
sukses mencetak gol. Tapi itu hanya menjadi penyuntik semangat seluruh tim
untuk bekerja lebih keras lagi. Karena membangun kerja tim untuk bisa mencapai
target tidak akan mudah. Butuh komitmen dan kesadaran seluruh anggota tim dalam
menjalankan peran masing-masing. Dengan demikian, hasil yang nantinya dicapai
akan terasa sebagai sebuah hasil bersama. Bukan hasil dari satu atau dua orang
semata. Sukses untuk tim kerja SPENTIKA. Sukses untuk SPENTIKA !!