Senin, 13 Mei 2019

100 HARI MELANGKAH DI SMPN 3 KRIAN DALAM MENGAWAL WUJUDKAN VISI SEKOLAH




100 HARI MELANGKAH DI SMPN 3 KRIAN
DALAM MENGAWAL WUJUDKAN VISI SEKOLAH

SMP Negeri 3 Krian terlelak di Jalan Propinsi yang menghubungkan antara Surabaya, Sidoarjo dan Mojokerto. Letaknya sangat strategis ,mudah dijangkau dari arah Surabaya, Sidoarjo maupun Mojokerto. Karena letaknya yang Strategis, SMP Negeri 3 Krian sangat di minati masyarakat sekitar untuk menitipkan putranya sekolah. Terbukti setiap tahunya, jumlah pendaftar 2 kali lipat jumlah pagu yang ada .
            Besarnya kepercayaan masyarakat untuk menitipkan putranya di SMPN 3 Krian, menjadikan SMPN 3 Krian harus selalu meningkatkan mutu dalam hal prestasi, layanan dan sarana prasarana penunjang pendidikan. Hal tersebut tertuang dalam Visi, Misi dan Tujuan sekolah. Langkah awal dalam mewujudkan Visi sekolah, harus dibentuk tim kerja yang efektif, karena dalam satuan pendidikan, tidak dikenal istilah single fighter. Begitu juga di SMP Negeri 3 Krian Sidoarjo, dalam mewujudkan Visi sekolah langkah pertama yang ditempuh membentuk “TIM KERJA YANG SOLID” di SMP Negeri 3 Krian. 
Keuntungan terbentuknya Tim Work/ Tim kerja yang Solid:
  1. Dalam tim work yang solid memungkin untuk mencapai sinergi yang  maksimal   melebih   kapasitas kerja sendiri.
  2. Anggota tim work sering mengevaluasi pemikiran satu sama lain, sehingga tim ini dapat menghindari kesalahan besar, ada kontrol dalam mewujudkan visi dan misi sekolah.
  3.  Saling mendukung dalam membuat keputusan tim. Terjalin kerjasama dan saling menghargai dalam pengambilan keputusan.
  4. Tim dapat melakukan kontribusi dan perbaikan terus-menerus. Sehingga tim kerja saling melengkapi kekurangan dan kelebihan anggota.
  5. Tim menciptakan lingkungan kerja yang kondusif, timbul rasa tanggung jawab bersama, rasa memiliki sekolah, rasa puas dengan pekerjaan yang dilaksanakan secara bersama.
10 LANGKAH  DALAM MENGAWALI  TUGAS DI SMP N 3 KRIAN
1.  Menanamkan Visi dan Misi dalam setiap program kegiatan.
Sebuah tim tidak akan bisa bekerja dengan baik dan efektif jika setiap anggotanya memiliki visi misi dan tujuan yang berbeda. Sebagai contoh, guru A ingin siswanya cerdas akademik di hitungan matematika, guru B ingin siswanya punya ketrampilan berbicara bahasa Inggris dengan lancar, guru C justru memilih siswanya sopan dan berakhlak mulia. Dapat dipastikan, tim yang berisi orang-orang seperti itu tidak akan bisa mencapai target dan tujuan bersama.
Maka perlu dibentuk Tim Review Visi , Misi Sekolah yang sudah ada. Karena itu, dari mulai pimpinan hingga anggota tim harus memiliki dan memahami visi dan misi yang sama. Sehingga dalam setiap kegiatan dan tindakan pembelajaran yang dilaksanakan merupakan pengejawantahan dari visi dan misi tim. Bukan visi dan misi individu. Untuk menyatukan Visi sekolah, saya menempuh langkah-langkah sbb:
  1. Dalam tim work yang solid memungkin untuk mencapai sinergi yang  maksimal   melebih   kapasitas kerja sendiri.
  2. Anggota tim work sering mengevaluasi pemikiran satu sama lain, sehingga tim ini dapat menghindari kesalahan besar, ada kontrol dalam mewujudkan visi dan misi sekolah.
  3.  Saling mendukung dalam membuat keputusan tim. Terjalin kerjasama dan saling menghargai dalam pengambilan keputusan.
  4. Tim dapat melakukan kontribusi dan perbaikan terus-menerus. Sehingga tim kerja saling melengkapi kekurangan dan kelebihan anggota.
  5. Tim menciptakan lingkungan kerja yang kondusif, timbul rasa tanggung jawab bersama, rasa memiliki sekolah, rasa puas dengan pekerjaan yang dilaksanakan secara bersama.
2.  Membangun Rasa Saling Percaya
Rasa saling percaya menjadi syarat mutlak untuk bisa membangun kerja tim yang solid. Karena tidak akan ada kerja tim yang sukses jika anggotanya tidak saling percaya. Akhirnya seluruh anggota hanya bekerja masing-masing secara individual. Rasa percaya ini akan menegaskan bahwa tugas yang diemban setiap orang pasti berbeda kadarnya. Setiap anggota tim akan yakin bahwa tugas yang dibebankan kepada rekan satu tim akan terlaksana dengan baik dan sesuai kemampuan masing-masing. Maka untuk menumbuhkan rasa saling percaya perlu dibuat laporan dan evaluasi setiap kegiatan dan dilaporkan keseluruh warga sekolah.
3.  Meningkatkan komunikasi secara intensif
Jangan pernah anggap sepele masalah komunikasi. Ketika komunikasi sesama angota tim macet, dipastikan kerja tim akan berantakan. Karena setiap orang tidak mengerti apa yang harus dilakukan. Karena itu lakukan komunikasi secara intensif. Baik melalui rapat dinas, program pembiasaan: progrs 5S, tadarus bersama, shokat jamaah, meeting/ braefing atau pertemuan lain yang dilakukan oleh seluruh anggota tim kerja sekolah. Sehingga setiap orang akan mengerti tugas dan target yang harus dilaksanakan. Komunikasi antar anggota tidak perlu harus selalu bertatap muka. Saat ini sudah banyak aplikasi komunikasi yang bisa digunakan. Seperti WhatsApp, Instagram, Line, atau yang lainnya. Manfaatkan fasilitas tersebut untuk menjalin komunikasi intensif antar sesama anggota timkerja sekolah.










4.  Mengadakan Kegiatan Bersama
Ada istilah tak kenal maka tak sayang. Bagaimana bisa menjalin kerja sama dalam tim yang akrab, jika setiap orang yang ada di dalamnya tidak saling mengenal dan memahami?. Karena itu, dalam usaha membangun kerja tim yang solid, mutlak harus sering melakukan kegiatan bersama. Antara lain yang sudah ditempuh: Tadarus bersama dalam menyambut Ramadhan, di bulan Ramadhan SMPN 3 Krian mengadakan kegiatan buka dan tarawih bersama, Berbagi Takjil dengan masyarakat sekitar untuk melatih rasa peduli kegiatan ini melibatkan anak-anak Osis, pramuka dan Paskib. Diprogramkan olahraga senam bersama yang melibatkan seluruh warga sekolah setiap hari Jumat, dilanjutkankan dengan berjalan kaki dan kerjabakti bersama anak-anak. Pada akhir semester ganjil untuk mempererat kerjasama diprogramkan kegiatan OUTBOND melalui FAMILY GATHERING.
5.  Adanya Reward / Penghargaan bagi  PTK
Dalam memacu motivasi bekerja seluruh tim kerja SMPN 3 Krian, sekolah mengadakan pengisian angket pemilihan Staf untuk Konseptor terbaik, Guru terbaik dalam melakukan inovasi pembelajaran, tenaga pendidikan yang professional. Penghargaan sangat dibutuhkan dalam memacu kinerja pendidik dan tenaga pendidik yang berprestasi. Dengan sistem penghargaan, anggota tim kerja sekolah yang lain pun akan terpacu untuk memberi yang terbaik. Sehingga diharapkan nantinya, semuanya akan bekerja secara optimal dan mampu mencapai terwujudnya visi, misi dan tujuan SMPN 3 krian secara bersama-sama. Penghargaan rencana diberikan bertepatan dengan Dies Natalis SMP Negeri 3 Krian.
6.   Pahami Peran dan Tanggung Jawab masing-masing
Layaknya sebuah tim sepak bola, setiap anggota tim juga punya peran dan tanggung jawab yang berbeda. Hal ini harus benar-benar dipahami oleh seluruh anggota tim. Jangan sampai semuanya ingin jadi kiper atau semuanya ingin jadi striker. Bisa berabe. Membangun kerja tim yang kompak dan efektif pasti butuh pemahaman tentang peran dan tanggung jawab. Sehingga mereka bisa lebih fokus dalam menyelesaikan tugas masing-masing.
7.  Tingkatkan Kompetensi SDM
Seperti halnya peran dan tanggung jawab, tingkat kompetensi yang dimiliki tim kerja guru dan tenaga kependidikan SMPN 3 krian berbeda antara satu sama lainnya. Ternyata SMPN 3 Krian sudah cukup lama tidak mengadakan kegiatan Peningkatan Kompetensi , baik melalui MGMPS, IHT, Workshop maupun pelatihan-palatihan yang tertuang dalam Program Keprofesional Berkelanjutan. Bertepatan Hari Pendidikan Nasional, 2 Mei 2019, Kepala Sekolah berwirausaha dengan UNIPA dalam bentuk kerja sama yang dituangkan dalam MOu antara SMPN 3 Krian dengan prodi TEP Pasca Sarjana UNIPA Surabaya. Kegiatan Pelatihan tersebut bertujuan untuk “Peningkatan Kompetensi Guru di Era  Pembelajaran Abad 21 dengan menjadi GURU BLOGGER. Mengingat tuntutan pembelajaran abad 21, seorang guru harus memiliki: (1) kemampuan melek TIK dan media, (2) kemampuan berpikir kritis, (3) kemampuan memecahkan masalah, (4) ketrampilan komunikasi efektif, (5) kemampuan bekerja sama secara kolaboratif. Mengingat kerja tim sekolah akan bisa berjalan dengan baik dan sukses jika masing-masing anggota memang punya kompetensi yang sesuai dengan pekerjaannya.



 

8.  Membangun karakter Saling Menghormati d an Menghargai
Perbedaan pendapat dan perselisihan adalah sebuah hal yang sering terjadi dalam  sebuah tim kerja sekolah. Justru dari perbedaan itu, tim akan semakin kaya dengan ide dan pemikiran yang bisa memudahkan jalan menuju target yang dicanangkan. Tentu saja, selama masing-masing anggota bisa saling menghormati dan menghargai. Menghormati pendapat orang lain yang berbeda. Menghargai hak-hak orang lain dalam mengemukakan pendapat. Rasa hormat ini nantinya akan membentuk semacam rantai penghubung yang kuat di antara sesama anggota tim. Sebesar apa pun perbedaan yang terjadi tak akan mampu mengikis kekompakan tim kerja sekolah jika rasa saling menghargai dan menghormati sudah tertanam mendalam di dalam diri seluruh anggota. Untuk membangun karakter tersebut dalam berkomunikasi kami membiasakan dengan kata: Mohon bantuan bapak/ibu untuk …., minta tolong, terimakasih atas kerjasamanya, mohon maaf………. Hal tersebut bisa menggerakkan hati untuk saling menghormati dan menghargai sesama anggota tim kerja sekolah.
9.  Membangun Komitmen yang Kuat
Untuk membentuk sebuah kerja tim yang kompak dan solid dibutuhkan komitmen yang kuat dari setiap anggota. Karena setiap orang akan saling menopang kerja anggota yang lain. Satu orang pincang, maka proses kerja pun tidak akan maksimal. Pincang bukan hanya dalam hal fisik. Tapi lebih kepada spirit juang dan komitmen bersama untuk mencapai tujuan. Ketika ada anggota yang menurun semangatnya, hal ini bisa berimbas buruk kepada anggota yang lain. Karena itu, setiap anggota tim harus bisa saling menyemangati rekannya yang tengah menurun performanya. Sehingga mereka bisa selalu berada dalam level yang sama dalam menjalani tugas yang dibebankan. Tidak ada lagi yang tertinggal karena tidak mendapat perhatian dari rekan kerjanya.
10. Melaksanakan Evaluasi Rutin
Kunci sukses sebuah kerja tim adalah evaluasi. Dari evaluasi ini bisa dilihat mana yang sudah berjalan sesuai rencana, mana yang harus mendapat suntikan motivasi, atau kekurangan apa yang harus diperbaiki. Evaluasi bukan bertujuan mencari kesalahan. Tapi lebih memberi arahan dan masukan agar proses kerja selalu bisa berada di jalur yang direncanakan. Kalaupun ada perubahan, itu merupakan hasil yang sudah disepakati bersama. Dengan evaluasi, tingkat kesuksesan kerja tim bisa dipantau dan diawasi dengan baik. Penyampaian hasil evaluasi biasanya disampaikan pada waktu: rapat dinas, breefing sehingga semua warga sekolah sebagai anggota tim kerja bisa saling koreksi untuk melaksanakan perbaikan.
Penutup
Untuk mewujudkan Visi sekolah memang bukan hal mudah, maka untuk melaksanakan 10 langkah mengawali tugas di SMPN 3 Krian, saya menanamkan semboyan kepada seluruh keluarga besar SPENTIKA ( SMPN Tiga Krian). Semboyan SPENTIKA: Spentika….Siap, Spentika….. Jaya, Spentika…Pasti Bisa. Saya menyadari sebuah gol dalam permainan sepak bola tidak akan terjadi jika tidak ada kerja sama yang apik di antara sesama pemain. Memang, sesekali ada yang melakukan solo run dan sukses mencetak gol. Tapi itu hanya menjadi penyuntik semangat seluruh tim untuk bekerja lebih keras lagi. Karena membangun kerja tim untuk bisa mencapai target tidak akan mudah. Butuh komitmen dan kesadaran seluruh anggota tim dalam menjalankan peran masing-masing. Dengan demikian, hasil yang nantinya dicapai akan terasa sebagai sebuah hasil bersama. Bukan hasil dari satu atau dua orang semata. Sukses untuk tim kerja SPENTIKA. Sukses untuk SPENTIKA !!


Tidak ada komentar:

Posting Komentar